Rabu, 03 Oktober 2012

MUARA ANGKE

Awal libur semester bersama temen kuliah menyempatkan diri ke Muara Angke semacam mencari ilmu pengetahuan tentang perikanan, padahal intinya sama temen waktu itu cuman mau merasakan sensasi ketemuan di Jakarta, karena kita awal ketemu di Semarang, dan akhirnya gitu-gitu aja.

Kita ketemuan di halte Transjakarta Pluit kalau gak salah, setelahnya lanjut naek bajaj, secara hari itu angkot banyak yang mogok. Setelah tibanya di Muara Angke, banyak kesan yang ada di kepala, semacam pikiran, “ini pelabuhan yang ada di Jakartaaa!! Beneran? Kok gini yaaa…” semerbak banget baunya, gak cuman amis ikan karena emang pelabuhan ikan, tapi pesing, bau lumpur yang agak mirip bau got dan lain sebagainya. Pas kita kesana emang gak ada pelelangan ikan, harusnya pagi atau sore, biasanya nelayan baru pulang melaut, posisi tiba disana sekita jam 11-an, yang jelas panas.

Karena pernah ke Pelabuhan perikanan Demak, di Wedung dan Morodemak, kita mencoba sedikit bertanya dengan Seorang petugas pelabuhan disana, mencoba cari perbedaan dan kesamaan antar pelabuhan dari daerah lain, cukup banyak info yang diberikan, dan beliau malah memberitahu tata cara kita kalau kita mau buat penilitian di tempat itu.

Banyak hal yang kontras banget, antara pelabuhan perikanan di Muara Angke dan Ibu Kota Negara ini, meskipun deket Pelabuhan Perikanan Samudra Nizam Zaman (kalau gak salah namanya) ada kesan kumuh, kurang paham sebenernya, emang pelabuhan perikanan seperti ini atau gimana? Tapi kenyataannya emang gini, dibandingkan di Demak tempat lelang di Muara Angke lebih besar memang dan kapal-kapalnya lumayan besar dan sudah dilengkapi alat bantu penangkap ikan, seperti lampu untuk membantu mengumpulkan ikan di malam hari dan kita pertama kali melihat kapal tersebut.

Meskipun terletak di Jakarta, entah kenapa tempat itu luput dari perhatian pemerintah, mungkin ada tapi kurang maksimal ya. Sebenernya kalau dari awal bidang perikanan dibuat lebih berkesan dan bisa menimbulkan kesan bahwa perikanan itu menguntungkan mungkin akan banyak orang yang tertarik bidang ini. Pelabuhan misalnya jika lingkungan dibuat sedikit lebih nyaman dan bersih, mungkin orang-orang yang kesana tidak hanya sekadar jual-beli ikan, melainkan kunjungan oleh anak sekolah SD-SMA, atau mungkin TK, kesan nyaman dan bersih bisa menimbulkan bahwa bidang perikanan itu 

I took some pictures in Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara

pelabuhan ini terletak Jakarta, berbanding terbalik dengan pembangunan kota yang sana-sini, sedangkan di sekitar pelabuhan ya gini adanya

macam kapal besar dengan alat bantu penankap ikan yaitu lampu di sekitar kapal 

miris banget ngeliatnya, seandainya di tanem mangroove, emang agak hutan banget, seenggaknya agak ke urus dan kali aja bisa membantu permsalahan penghijauan kota lewat mangroove, siapa sangka?


Salam scientist~
Semacam catatan sok pinter~
RGDS
Pertiwi Handayani

Kamis, 27 September 2012

Karimunjawa ohhh Karimunjawa


Sedikit memberi liputan yang akan membuat kalian sedikit iri dengan kehidupan gua sebagai anak perikanan undip, ahahaha *ketawa jahat*

Liburan semester 2 kemaren nih, masih anget banget, setelah H+7 lebaran idul fitri gua ke Karimunjawa bareng temen-temen gua. Pada awalnya gua gak tahu apa-apa tentang pulau yang ternyata masih bagian dari Jawa Tengah, yang gua tau bagus aja. Tapi setelah sampe disana dengan perjalanan dari Jepara selama 6 jam, dari jauh udah keliatan pulau hijau, pegunungan yang mantaaap! Kalau kata orang Semarang, WEEJAAAN NDESS!

Keren deh pokoknya alamnya, dahsyat Meeeen!

Lu bisa snorkeling-an sampe mulut lu kering, karena karang-karangnya masih asri banget, berasa lu masuk akuarium gedeeee banget! Ikan berenang di depan muka lu dalam jumlah yang banyak dan bisa berenang bareng IKAN HIUUUU yang jinak tentunya di tempat perlindungan Ikan Hiu, dan cuman bayar GOCENG! (baca: lima ribu). Pasir putih yang aduhai di Pulau Cemara. Orang-orangnya ramah semua lagi, dan gorengan yang di alun-alun itu lho, tiap sore gua makan di situ, entah kenapa, beeeh enak!!! Kalian harus coba sendiri semua kenikmatan Karimun.


Selain nyobain snorkeling-an, gua sempet naik bukit Maming, enggak ada yang bisa dibanggain dari gua sendiri, secara gua takut ketinggian yang ada gua cuman teriak-teriak minta tolong karena serem ngeliat tebing . Tapi kalau buat kalian yang cinta naik gunung pasti biasa aja, dan eiiiiitsss! Pemandangan paket lengkapnya Bosss! Lu bayangin liat laut tapi berdampingan sama pegunungan dari atas puncak pegunungan dari sisi lain, Subhanallah! Tuhan emang keren deh pokoknya menciptakan alam.

Dan lu harus nyoba tracking Mangroove di Karimunjawa, tepatnya kalau enggak salah Kemujan deh tempatnya, mantap Boss, masih ijo, berasa pohon-pohon rindang dimana-dimana.
Gua sendiri nulis ini ada rasa kangen sama Karimunjawa, rasa pengen banget balik kesana. Aaaaaah~

It is recommended place! Seriously!

this is many picture that I can share for you, I hope you absolutly envy with me

seriusan ini GUA!! banyak ikannya lhooo


ini bareng temen-temen gua, beda cerita kalau bareng pasangan kalian, it`s romantic!

abaikan wanita pencari kerang ini

sang Neptunus dan dayang nya

kalian bisa ngeliat ikan badut langsung!! dan ikan-ikan lain tentunya... bayangkan akuarium GEDE DEPAN MATA kalian, wuihhhh


~ semoga kalian iri~
keep calm Guys!

ALMOST FISH!


gambar yang gua buat sebagai dedikasi gua yang hampir melewati masa-masa kritis sebagai anak perikanan, yes ALMOST FISH. menjadi bagian keluarga perikanan undip 2011. emang belom nyampe taraf cinta mati, tapi dibilang sebagai orang yang bertahan sebagai mahasiswa perantauan bisa kali ya...

untuk semua orang yang "almost" menghayati perkuliahan sebagai anak periakanan di luar sana!!! aku bersama kalian!! ngerajain laporan, praktikum, dan tentunya merasakan kedahsyatan ospek~ AKU MENGERTIH PERASAAN KALIAAN!! :D

dan untuk orang-orang di luar sana, yang merasakan menemukan jati diri perkuliahan, dan orang-orang yang belom juga, NIKMATILAH! selama kalian masih punya temen yang senasib *liat kiri kanan*, you are not alone BROOH!

yeeeaaaaaah! FPIK! JAYA!! *muka ospek*

with love in SEMARANG ter-cintah!
pertiwi handayani

Minggu, 05 Agustus 2012

Ibu dan anak perempuannya


Hari – hari yang dilalui keduanya sebagai ikatan sedarah lebih dari 19 tahun
Pada hari ini mereka tidak berbincang tidak lebih dari 5 kalimat
Tapi apa bedanya dengan hari yang lainnya?
Mengenal satu sama lain mungkin hal yang sangat sulit

Ibu dan anak perempuannya
Berceritalah mereka
Untuk kehidupan mereka yang selalu terisi dengan ketidak pahaman
Ini cinta keduanya
Ini rasa sayang keduanya
Yang saling menutupi keadaan mereka
Pernah berjanji untuk saling menyayangi
Dan inilah mereka
“Seharusnya Mamah mendengar ini…”
“Seandainya kau tahu ini Nak… ”

Ibu dan anak perempuannya
Cinta dan sayang yang begini adanya

Jakarta, 4 agustus 2012
9.26 PM

Rabu, 25 Juli 2012

MATI

pergi kau
mati dengan alam mu, di telan gelap malam
atau biarkan kau terbakar
biar matahari membiarkan mu jadi abu

aku telah menyayat jari-jari
di pinggir got-got yang bau menayengat
di samping mayat yang telah busuk

semacam perjudian
aku tidak bisa menebak arti kehidupan mu
bicaralah jika kau  ingin lari
rasanya seperti ingin muntah diantara kecapekan ini
dan kau!
pergi!
ditengah pergolakan perang di sebrang jalan
ini lebih dari konspirasi tanpa ada orang tahu

semilir bau bangsat
dan aliran hitam ini
pergi bersama kau

jakarta
24 juli 2012
10.00 PM

Rabu, 18 Juli 2012

RINTIHAN TANTE KUNTI


Yes, everything unseen in our eyes needs “eksistensi”

Gak cuman artis yang punya cerita sensasional, tapi si tante kunti di kos lama gua. She was fun. Punya selera humor yang tinggi mungkin. Dan beginilah ceritanya ketika dia ingin menunjukan keberadaannya…

Pukul 2 pagi sepertinya ketika gua bergelut dengan materi ujian semester gua yang banyaknya se-alaihim itu, terdengar suara yang sangat… entah lah gua menggambarkannya, pokoknya setelah mendengar suara itu mendadak gua mau pura-pura tidur, kira-kira seperti ini “hingik… iks… hingikkkk… iksss…” pelan tapi pasti, suaranya itu terdengar seperti rintihan gua rasa. It scared me!! Really!!

Keesokan paginya, sambil gua teriak dari kamar gua ke sebelah kamar gua, “woy lu denger gak tadi malem?” karena temen gua yang satu ini punya kelebihan dengan sesuatu yang gak biasa, dan dia menjawab lewat sms dan ternyata dia juga mendengarnya, “iya wi itu dari dapur deket sumur kita”

Jlegeer!!                                                

Buat info aja nih ya, posisi kamar gua itu deket sumur dan dapur itu, bukan deket sebenernya lebih tepatnya “sebelah”. Huaaaa. Paniklah gua. Siangnya gua berbincang dengan temen gua, kata temen gua yang se-nasib, “itu cewek wi, dia cuman ngasih tau keberadaannya”… ok, fine, female, it is really tante kunti. You know what? Setelahnya setiap gua belajar buat ujian semesteran gua selalu tidur di atas jam 2, yes, every night gua mengalami skot jantung, harap-harap cemas dengan rintihan tante kunti di sebelah kamar gua. Atau barangkali dia mampir di kamar kos gua yang lama…. Huaaaaaaaa

~Rumah, Tang-Sel, kepeleset dikit langsung Jakarta
~in memoriam of My Kost

16 juli 2012
9.14 PM

Sabtu, 14 Juli 2012

say... say... yur :)

sayang...
alah..
belom pernah gua mengucapkan ini secara fasih buat seseorang, tanpa ada maksud serius..
dan ini gak tahu
agak abstrak
dari sekian jatuh cinta
you know that..
mereka suka dengan orang yang salah, seperti biasa mereka suka dengan teman gua
hahaha *miris
~end

gak berusaha untuk serius untuk sebuah perasaan yaaa, cintrong
buat gua udah gak asik, untuk macem umur gua yang sekarang
apa gua patah hati?
udah lama lah, kayaknya sih, gua mengindikasikan semacam trauma
trauma
ya trauma
~end of end

9.21 pm
with konco gila
~Semarang

Senin, 02 Juli 2012

DASAR CONUS!


Kegilaan ujian semester gua kebawa sampe ke kehidupan nyata.
Semisal mata kuliah Avertebrata, mata kuliah ini ngajarin tentang hewan-hewan yang tidak bertulang belakang kayak hewan riil-nya niih yak, keong, kerang, dan lain-lain. I wanna talk about Conus sp, here we go the story…

Entah kenapa ketika gua lagi sebel sama ibu kos gua, gua gak sengaja nyebut,” Conus dasar!” Tahu Conus sp? Semacam gastropoda atau bahasa gaulnya keong dari filum molusca, hewan itu atau Conus sp maksud gua, kalo gigit manusia bisa menyebabkan kematian. Dengan kata lain Conus itu keong racun.


(commons.wikimedia.org)

Mau sedikit ilmiah ngatain orang. Kalo biasanya ngatai orang dengan kata-kata, “dasar keong racun!” sekarang ganti, “dasar Conus!” tapi kalo dijadiin buat ngegantiin lagu dandut, random banget.
“dasar Conus sp, baru kenal eh udah gigit ”

Jijik dan aneh sekali bukan?

Okeh, sekian  info redaksi tengah malam~

Regards ,
Pertiwi Handayani
Semarang, 1 Juli 2012

“for my big man out there, who being my dad for 19 years ago, I`v been proud for being your child Pak!”
   

Minggu, 01 Juli 2012

Pertemanan


I`m childish right? Gini hari ngomongin pertemanan?  Berasa bocah labil dengan temen geng-nya, hahaha. Kebayangkan? Terus ngelabrak orang yang gak kita suka, apa banget ya? See? Udah lewat juga gua gak mau juga ngelewatin lagi masa-masa itu, meskipun gua bukan salah satu orang yang punya temen dimana-mana tapi gua punya temen kok, gua masih menjalani sebuah jalinan pertemanan.

Even lu temenan buat nyari link, nyari pacar, nyari untung atau buat seneng-seneng, dan yang lebih subhanAllah mencari temen buat berjuang di jalan Tuhan seterah deh, lu bakal punya pertemanan, meskipun itu penajahat sekali pun mereka harus punya temen yang jahat juga biar kejahatan berjalan lancar. Ada orang yang nyebut pertemanan sebuah politik, dan gua menyebutnya sebuah takdir.

(taken from google)

Sebuah sumber yang jelas menyebutkan, “kalo mau tahu diri lu, liat temen terdekat lu” jadi kalo lu bilang temen lu “gila lu ya?” berarti emang lu-ny juga gila. See? Kenapa bisa? Gua menyebutnya ikatan, ketika lu udah mengenal temen lu, minimal lu juga mengenal diri sendiri, karena secara logika lu temenan karena ada suatu kecocokan dan kesamaan, dan yang paling penting pengertian, contoh-nya pilem Ice Age, dengan karakter binatang yang berbeda-beda mereka bisa bersahabat, yang satu sabar sama kecerewat si sid, dan si mamot berusaha ngusir sid tapi sid tetep nempel sama mamot sampe mamot-nya punya keluarga, ada singa yang udah langka itu juga, gak kebayangkan, mereka pada akhirnya saling mengerti dengan keadaan masing-masing dan bertahan untuk menguatkan satu sama lain. 


Gak butuh kata-kata. Ketika gua sayang sama temen gua, gua gak mau bilang, “gua sayang deh sama elu” secara frontal ke orangnya, agak jijik gimana gitu, ke nyokap aja gak pernah, haha, cukup gua tulis ketika emang gua ngerasa waktunya tepat dan gua pun mewujudkan dengan yang kita sebut “sayang” cukup dengan perbuatan, gua mencoba untuk melakukan yang terbaik buat mereka. Kayak mereka yang selalu ada buat gua ketika gua butuh dan mirip perhatian serta pengertiannya mereka ke gua. Rasanya cinta menyeruak kesemuanya, tanpa lu berpikir “gua gak punya pacaaar!!” tapi gua punya temen.

“teori paru-paru dan pertemanan masih berlaku: pertemanan kayak udara sama paru-paru, orang-orang yang datang di kehidupan kita mirip udara yang keluar masuk di kehidupan kita, ada yang keluar dan masuk, cuman udara residu yang bertahan di paru-paru, meski banyak udara yang keluar”

Semarang, 30 juni 2012

“Diantara pencarian arti teman dan pertemanan”



Jumat, 29 Juni 2012

Ujian semester! We`re coming for you!


Semacam belajar  kita menyebutnya, temen-temen kuliah gua yang gua sebut teman bermain, bener-bener temen maiiiiin doing isinya. Ya gak juga sih, tampat berbagi rejeki galau dan rejeki Tuhan, haha.

Selama kita kumpul ketika minggu tenang yang ada nya cuman seminggu, kita menisinya dengan menyebutnya semacam belajar dan diskusi. Kita bisa nyebutnya belajar, dengan materi “bagaimana kabar si- X dengan om-om-nya” atau “perempuan mana lagi yang kita omongin” kalo gak, “apa kabar si X yang udah jadi monyet orang”. Diskusi kita membahas kelanjutan materi kita yang tadi, dan ngebahas pikiran yang gak penting yang gak perlu diutarakan malah muncul kepermukaan, “gimana kalo si-X jadi pacar gue?” atau “strategi mencari kawan yang hilang yang udah punya pacar” dan yang paling parah, “kapan menemukan jodoh buat tiwi?” see? Gua pun jadi topik pembicaraaan, apa mau dikata.

Kita terlalu bersemangat menyambut menyambut ujian semesteran. Terlalu mungkin.

Sedangkan gua? kalo gak ada kutil-kutil yang gua sebut teman bermain. Mungkin jadi bocah galau meratapi nasib dan berlumut kemakan kutu-kutu pakaian kotor.

Tapi gua yakin ujian yang sebenernya adalah ketika sekarang ini, pas minggu tenang, apalah arti ujian, malemnya bisa belajar, dan mungkin ketika ujian dapet wangsit sana-sini. Tapi sekarang, ujiannya adalah seberapa bisa lu mengatur hidup lu di minggu tenang lu jadi minggu berharga, see? Sekarang hari kamis, senin bentar lagi, kalo mau flash back, gak banget deh, tobat ah tobat, banyak doa sama Tuhan, mungkin bosen tapi ini cukup, waktunya buat sedikit bermanfaat dan berharga di akhir minggu tenang ini.

Semarang, 28 juni 2012.
We`re gonna be something. We`re not nothing team. We`re something team. We`ll see. Realize GUYS!!!

Rabu, 27 Juni 2012

newst pic(k) 2

terinspirasi dari gedung kampus gua, huhuh

newest pic(k)

i try with wierd style -.-v you can visit tiwislife.deviantart.com enjoy

Love you brother! :*

No matter something happens in you, I really I do love you and h(im)/(er) Gua pikir, emang gua adek yang jahat sedunia. Gak seneng kakak laki-laki atau kakak perempuan punya pacar. Sungguh. Beberapa hal terjadi ketika mereka udah punya pacar. Gua anak terakhir. So pasti melihat duluan kakak-kakaknya gede, seneng rasanya kalo ngeliat mereka, kayaknya gaul, tapi kalo dipikir-pikir hidup mereka lebih merana, sebenernya mereka nggak banget, lebih elit jaman gua. hahaha. Oke lanjut mengenai kecemburuan gua terhadap kakak gua, entah kenapa hal yang pertama kali terlihat ketika kakak-kakak gua udah punya pacar adalah mereka jadi lemah lembut, ngomong jadi alus, bah! Biasanya muka aja bisa ngomong saking mereka sering bete sama gua, mata sinis mereka berasa pembantu dan majikan. Tapi ketika mereka udah punya pacar, “sayang, tolong ambilin panci dong,” “adeek, tolong masak nasi yaa”, see? Biasanya, “tiwiiii! Bla.bla.bla!” gak banget deh. Dan yang bikin gua cemburu ketika mereka udah bareng pacar mereka, kalo ada pacar, mereka pasti sayang-sayangan sama pacar, sungguh gua terlupakan banget, dan ngerasa iri, kenapa kakak-kakak gua gak pernah manja bareng gua dan gak pernah sebaik sama gua dulu sebelum punya pacar. And now, mereka semua udah nikah, nuntut manja bareng kayaknya gak mungkin, bisa-bisa gua jadi obat nyamuk buat kemesraan mereka. Seneng banget mereka bahagia, tapi harapan gua sebagai orang ketiga pun gak mungkin, gua sadar diri, mending nyari orang yang bisa disayang-sayangin. Dan berharap masih ada rasa sayang ke adek nya yang tercintah ini Semarang, 26 juni 2012 Untuk semua yang kuanggap kakak laki-laki dan kakak perempuan ku. Aku cinta kalian dan pacar kalian sebagai saudara dekat ku.

PORTAL, OH PO(O)RTAL(L)*

Gua mau re-view tentang lingkungan, (biar dibilang pemerhati, sekaligus biar dianggep pinter dikit). Gua cuman mau nge-bahas hal-hal ajaib dan yang paling gak penting, jangan kaget kalo gua mau ngebahas kenapa bayar angkot gak pernah turun-turun (abaikan) Yang gua mau ceritain adalah sebuah jalan kecil di Semarang dan dalem gang pula dengan bangganya menghadirkan portal dengan harga berikut waktu pengangkatan portal. Wuiiiih, cerdas bukan bahasa gua? (abaikan (lagi)) See? JAM: 6 pagi – jam 6 sore portal bakal dibuka, di atas jam itu lu bayar goceng. Dan lu tau gua mengambil poto itu jam 4.37 sore, parah bukan? Mencari uang bukan waktunya. Kalau kata gua kurang kerjaan, sapa juga yang mau jaga portal sampe 24 jam, mending rubuhin aja, dengan alasan: 1. Sempit banget jalannya mau kendaraan yang lewat segeda apa coba? Bangga banget kayaknya buat portal, berasa tronton bakal lewat situ, kalo mau buat portal di jalan gede deket lampu merah, kalo gak lu digebukin kalo gak di amuk masa 2. Gak banget, apa sih embel-embel goceng itu? Biar apa? Kalo alesan agar kenyamanan, it`s ok lah, goceng buat jasa lu angkat portal? Gak elit, jangan goceng lah, 100 rebu biar berasa, yang buat portal untung, dan kendaraan gede bakal mikir mau lewat lagi apa engga Apa mau dikata, gua cuman warga pendatang baru yang bakal kalah dengan senior-senior yang pastinya babe-babe dengan badan besarnya, gua? bayangkan saja lidi, oke fine. That`s all That`s it my review about environment *POORTALL bacanya, gua mengartikan menyedihkan sekali :D semarang, 26 june 2012 evening in waiting

Senin, 16 April 2012

Mandi sore yooooo!

Ada beberapa orang yang terlampau sibuk sehingga merasa malas untuk mandi sore. Atau mereka yang beralibi menjaga lingkungan dengan meminimalisir penggunaan air. Alasan yang curang dengan mengatas namakan lingkungan, padahal menutupi kemalasan. :D

Kita tinggalkan setiap persepsi mengapa tidak mandi sore. Hal sangat sepele padahal, kita bukan kucing yang takut dengan air. Beda kalau kita berada di daerah yang paceklik, air buat minum pun susah apalagi untuk urusan “cebar-cebur” mereka akan berfikir dua kali. Jika kita bukan dari kalangan kucing atau mempunyai masalah dengan kekeringan, ayo mandi sore.

Bukan hal yang mudah memang, apalagi untuk orang-orang yang terbiasa dengan tidak mandi sore, bahkan mandi pun sehari sekali, di-jamak menjadi pagi hari, malamnya di wakilkan hanya dengan gosok gigi. Terdengar agak menjijikan untuk beberapa orang, tapi ada sebagian orang yang seperti itu.

Merujuk pada Koran Kompas yang diterbitkan pada tanggal 5 April 2012, artikel tentang “Harmonisasi Gaya Hidup dengan Jam Biologis”, tertera mengenai acuan standar jam biologis dengan aktivitas harian untuk orang dengan aktivitas siang hari (diurnal). Penting merawat tubuh kita ditunjukan pada pukul 18.00, karena pada sekitar pukul ini suhu tubuh tertinggi sehingga waktu yang tepat untuk perawatan kulit karena pori-pori terbuka lebar.

So, mandilah! Gak peduli untuk perempuan yang katanya harus wangi setiap hari, para lelaki pun juga harus mandi sore.

Senin, 26 Maret 2012

kata bangke

gua tulis kata bangke karena emang sakit banget untuk nulis kata-kata ini, beneran pahit

"labih baik untuk hari ini ketika kita tidak menyapa dan tidak melihat satu sama lain, daripada akhirnya kita menyapa dan melihat satu sama lain dalam ketidaktahuan perasaan kita, dan terbuang"

pahit

Jumat, 09 Maret 2012

hai kalian

Untuk kebahagiaanku
Untuk hidupku yang semu
Aku hanya bagian dari para manusia, kata manusia itu
Padahal hanya bayangan tak pernah ku ketahui
Mengenal para manusia
Mendapat secuil kebahagian yang ku dapatkan lalu ku tinggal
Meloncati episode yang tidak ada habisnya
Lalu ku tinggalkan
Aku bukan orang yang bertahan
Bukan orang yang layak untuk dipertahankan
Bagian dari kehidupan yang tidak terlalu penting
Lupakan dan nikmati hidup kalian, wahai para manusia
Aku kembali ke hidup dan kebahagiaanku yang semu
Menerbangkan semua harapan
Lalu terjatuh di kesuksesan yang hampa
Menikamati kebahagiaan di tengah lapang
Sedang kalian memupuk kesedihan kalian yang terlihat menyenangkan
Aku datang di kehidupan semu ini
Aku datang
Lalu ku tinggalkan

semarang, 9 maret 2012

Rabu, 07 Maret 2012

the story in waiting time

Lima menit yang lalu
Aku gak tahu harus ngomong apa ke kamu, setelah semua ini, aku bingung, kamu ngomong kayak gitu tiba-tiba. .
Sender: Mas Riki
Time: 22.03 WIB
20/4/2012
Sekarang
Gua butuh waktu beberapa saat untuk berpikir tentang apa yang terjadi sebenarnya.
-------
3 bulan yang lalu
“entah kenapa kalau diliat-liat kakak kelas kita itu mesum semua”, bad opening gua tentang kakak kelas gua. Maklum gua anak baru di Kampus DesignIsMe hal-hal baru selalu gua komentarin dari selokan yang mengalir, air yang tergenang di atasnya, dan ikan yang berenang di dalamnya (terus kenapa?). “merhatiin aja dah lu? Gua pikir lu demen sama kakak kelas lu yang mukanya berewok itu, ” komentar si Shelom, “egilaaa… ya kagak lah, sok eksis begitu, udah make bajunya aneh begitu,” kata gua. Salah satu contoh mengenai kakak kelas gua, gua emang berharap banget sekolah di Kampus ini, sekolah design emang salah satu rencana hidup gua. At least kakak kelas gua gak ada yang terlihat normal, cowoknya terlihat mesum dan ceweknya entah kenapa sangar (Tuhan apa salah ku?).
Di kampus DesignIsMe, gua lebih mengasah bakat gua di bidang animasi. Teman sekampus gua lebih sering manggil gua, Gladis, ya emang nama gua Gladis… Gladis Ningrum. Okeh, nama belakang gua terkesan ndeso banget ya. Tapi please! Nama gua sangat meng-Indonesia banget deh pokoknya (alibi). Gua sebenernya anak rantau, dari Jakarta goes to Semarang, tepatnya Banyumanik, emang plosok banget, tempatnya deket terminal, orang-orang juga gak tau kalo deket situ ada sekolah Design bagus, entahlah keajaiban dunia gua bisa nemuin sekolah ini.
Yah… beralih dari semua tentang hidup gua, ini soal penting! lebih penting dari kakak kelas gua yang mesum dan sangar itu, hari ini gua dapet tugas yang bangke banget dari kampus gua tentang kerja social yang berhubungan dengan desain, itu tema yang dibuat terus diaplikasikan kehidupan nyata. Pagi tadi baru aja gua disuruh, “bukti kalian cinta terhadap seni, selain itu kalian harus bisa menyalurkan seni itu kepada masyarakat…” kata ketua panitia PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru), “apa banget! Shit man, seni, ya seni aja” dalem hati gua. “selain itu kalian akan di dampingi oleh kakak pendamping, mereka akan membantu kalian dalam penyusunan rencana…” lanjut si ketua. Gua dengan muka lesu, “God, kakak kelas yang mana? Yang mesum itu kah? Apa yang sangar? Please another choice”.
-----------
10 menit yang lalu
Aku gak nyangka jadi kayak gini jadinya, perasaan kamu, dan hal-hal terakhir yang udah terjadi aku pikir udah berlalu gitu aja. Tapi kamu…
Sender : Mas Riki
Time: 21.57 WIB
20/4/2012
Sms gua setelahnya :
Entah lah kak, mungkin aku lagi gamang atau semacamnya aku jadi buta sendiri sama perasaan, atau sebenernya aku cuman ke bawa perasaan, keseringan ketemu kamu, dan aku berpikir kamu beda dengan yang lainnya
Oh iya aku mau ngatain kamu dulu deh, udah lama… ALAY :D
Sender: gue
Time: 22.00
20/4/2012
Kamu siapa yaaaa… :)kenal sama saya?
Sender: Mas Riki
Time: 22.02
20/4/2012
-----------
3 hari setelah pengumuman tugas gak penting dari kampus itu, semua anak baru di kampus suruh kumpul dengan kakak pendamping. Yaha… hari ini,
Kakak di ujung sana, kakak kelas gua. Berbicara mengenai ini itu, persiapan, dan yang terakhir seperti biasa, “sejauh ini ada pertanyaan?” semua orang yang sekelompok gua cuman diem. Gua? berharap muka gua seperti Patrick, lagi nganga dengan muka begonya. “3 hari kedepan kalian punya waktu buat numpahin segala ide kalian yang berhubungan tugas ini, tugas saya cuman ngedampingin kalian dan ngasih info kedepannya bakal ngapain…” Gua balik setelahnya dengan lesu, “apa banget deh… ” dalam hati gua. Di ujung sana temen gua ngajakin ke kantin,”kantin Gleeed!!” “Better idea, I loved it” gumam gua.
Keesokan harinya, lesu sekali sepertinya, gua dengan loyo bangun, nyari makan ke warteg terdekat rasanya menyedihkan, kalo di rumah biasa tinggal ambil. Sekarang butuh proses, liat uang di dompet, kalo ada duit, jalan, kalo gak? Okeh, kita berhenti diproses ini. Kalo ada, cari makanan sekena dompet kita hari ini. Nasib.
Nutttt… nuuuut (getar hape). Ada sms.
Pagi, jangan lupa pikirin tugas dari kampus, semangat ya :)
Sender: +628XXXXXXXXX
Time: 06.48
5/1/2012
Bangke banget emang, pagi-pagi ada sms beginian, ngingetin gua sama tugas pula, bikin pagi gua tambah lesu. Gua bales:

Iya makasih :) maaf ini siapa yaaa?
Sender: gua
Time: 06.55
5/1/2012
Kok gak tahu sih? Entar juga tahu…
Sender: +628XXXXXXXXX
Time: 07.00
5/1/2012
Ih, beneran?!! Ini siapa? Aku suka lupa nge-save nomer orang…
Sender: gua
Time: 07.15
5/1/2012
Makannya jangan lupa…
Yaudah deh, boleh kenalan gak?
Sender: +628XXXXXXXXX
Time: 07.30
5/1/2012
Sumpah, menggelikan sekali orang ini, minta dianggep apa coba, pagi-pagi dengan stranger yang minta kenalan. Gua yakin nih orang kenal sama gua, tapi orang macem alay gini, malesin banget. Sepanjang perjalan dari warteg ke kos an, ber-sms ria dengan orang aneh ini, udahan deh gua kayaknya.
Di kampus sempat gua melupakan orang freak ini. Setelah gua bertemu dengan temen gua, Shelom dan Juli, kita saling bercerita tentang kelompok tugas dari kampus yang sengke itu, dan finally gua ceritakan tentang the stranger itu. “ahahhahhha, diemin aja lagi” kata juli, gua jawab, “tapi entah kenapa gua penasaran, kalo emang ini orang gak ngaku, emang anak alay ini makhluk.”
Eh?
Sender: gua
Time:09.11
5/1/2012
Kok eh?
Sender: +628XXXXXXXXX
Time: 09.15
5/1/2012
Beneran deh aku gak tahu ini siapa? Ngaku gak?
Sender: gua
Time:09.18
5/1/2012
Emang kamu siapa? Kenalan dong?
Sender: +628XXXXXXXXX
Time:09.23
5/1/2012
Alaaaaaaaaaaaaaaaaaay banget.

Alay ah…
Sender: gua
Time:09.25
5/1/2012
Kok alay?
Sender: +628XXXXXXXXX
Time: 09.27
5/1/2012
Abisnya sok misterius, gak mau ngasih tahu, malah minta kenalan, alay ah
Sender: gua
Time: 09.30
5/1/2012
Aku Riki kakak pendamping kamu buat tugas kampus
Sender: +628XXXXXXXXX
Time: 09.33
5/1/2012
Tuhaaaaaaaaaaaaan, apa salah dan dosa ku? Shelom sama Juli cuman ketawa aja, damn! Udah gua katain alay pula. Hari ini jadi hari pengampunan antara gua, Tuhan, dan Mas Riki. Dan bodohnya gua kemana aja selama kumpul-kumpul dengan kelompok tugas kampus itu. Gua baru tahu nama kakak pendampin gua, Mas Riki.
-----
Satu bulan yang lalu
Lumayan seru aja gua, gak seburuk awalnya yang gua pikir tentang tugas kampus ini, setelah dua bulan berkejar-kejar an dengan tugas dosen dan tugas kampus tentang seni – social itu, akhirnya minggu kemaren gua mulai terjun kelapangan. Ide gua yang jelas ditolak, padahal ide gua cukup brilliant kok, judulnya “mari menggambar nek, kek!” konsepnya kita ke panti jompo terus kita mengadakan lomba mewarnai untuk kalangan jompo, tujuannya untuk meningkatkan semangat hidup bagi mereka yang merasa hidupnya akan berakhir. Konsep gua ditolak untuk alasan ke – ekstriman dan sepertinya lesu sekali, dan entah kenapa ada yang ngerasa, malah jadi kita yang ngerasa hidupnya akan berakhir, gua sendiri bingung siapa sebenernya yang jompo? Konsep gua dikalahkan oleh temen sekelas gua sendri, dia buat konsep nonton film animasi dengan judul “mari menabung” sasarannya ibu rumah tangga, katanya biar para ibu lebih hemat, dia terinspirasi dari mamahnya. Gua sih cuman mau ketemu mamahnya terus bilang, “dih, parah banget masak tante diomongin di pilem kartunnya dia, katanya tante boros, terus suka hamburin uang gitu,” gua mengurungkan niat gua, gua ngerasa masih punya masa depan panjang untuk diakhiri dengan dibacok orang gak dikenal di tengah jalan. Yah akhirnya para ibu cukup senang dengan cerita yang dibuat temen gua, mereka ketawa aja sepanjang nonton bareng itu, tapi diakhir, gua mendengar ibu-ibu berkata, “sial, jangan sampe suami gua liet!!”
Setelah dua bulan ini berjalan, gua mulai kenal dengan temen sekelompok, temen-temen kelompok gua asik kok, sekaligus kakak pendamping gua juGa asik. Ada anak Jakarta pula, jadi entah kenapa gua seperti menemukan peradaban, nyari orang yang sama-sama sering berbahasa Indonesia aja jarang banget, apalagi logat-logat betawi, kebanyakan mereka, “piye to yaa?” “yo ora iso toh ya…” secara genetik babe gua sama nyokap gua orang Jawa, di rumah pun sekeluarga dialog jawa, tapi gua udah kelamaan punya temen betawi, ya jadi lidahnya ikutan medok ke betawi.
Dan sesuatu pun terjadi antara gua dengan kakak pendamping gua. Beriring setelah sms gua ke kakak pedamping yang gua katain alay, dia masih aja terus ngebahas sms gua. Dan yang paling ekstrim ketika dia ngomong ke gua dengan bahasa sms gua waktu itu ketika gua lagi mau ngobrol sama dia dan posisinya depan temen-temen gua, dia selalu aja ngomongin “siapa ya?”, “kamu kenal saya?”, “sok misterius deh,” ya ampun gak usah dibahas juga kali dan temen gua (Shelom sama Juli) yang tau masalah ini cuman ketawa aja, untung mas-nya gak ngomongin “kamu alay ya…” tapi entah kenapa gua seneng-seneng sendiri setiap mas-nya ngebahas itu. Bego aja sih gua, seakan gua mau berkata ke dia dengan genitnya, “kamu nakal deh…” anjiiiir geli banget emang.
Mas-nya. Mas Riki. Kalau mau dideskripsikan, memiliki tinggi yang lebih pendek dari gua, gua dengan tinggi168 cm dan orang itu di bawah gua. Gak spesial banget kan? Bermuka sayu, gua sempet gak percaya kalo dia jadi kakak pendamping gua, dalem hati gua, “apa banget kakak pendampin gua… gak punya semangat sepertinya…” tapi entah kenapa sekarang jadi gua yang selalu bersemangat setiap ngeliat dia. Memiliki warna kulit yang lebih putih dari gua. Entah kenapa gua selalu menguntit hidupnya akhir-akhir ini, temen SMA-nya, dia SMA dimana, facebooknya, twitternya, blognya, dan rumahnya. Hal yang paling mengejutkan adalah foto facebooknya. Tuhan, itu beneran alay banget. Anjir banget gua jadi penasaran sama hidupnya dia, abis itu gua nge-tweet di twitter:
Aku gak peduli seberapa ALAY –nya kamu
Dan tadinya mau gua tambahin, “4qUh t3TepH c4i444nK qmuh (baca: aku tetep sayang kamu)”, dan untung tahun yang gua liat adalah 2009. Gua maklumlah sama Mas Riki, pada masa itu alay lagi meraja lela.
Satu hal yang buat gua ngerasa he cares for me ketika setelah acara penayangan film animasi buat ibu-ibu itu dia berniat untuk mengantarkan gua ke kos gua, mungkin dia gak enak sama gua atau karena udah malem juga. padahal gua berniat untuk naek ankot seperti biasa. Dan pada akhirnya selama perjalanan antara gua dan dia sebenernya gua berharap ada pembicaraan yang berarti, tapi akhirnya gak ada. Flat night.
--------
Sekarang
Mikirin masa lalu dua bulan atau satu bulan ke belakang memang menguras perut gua yang karet. Berniat untuk beranjak dari kos gua yang lusuh tiba-tiba hape gua bergetar dengan rempongnya, ada sms, ternyata orang yang lagi gua pikirin dari tadi, “Mas Riki”
Kamu lagi apa? Ke kampus ga besok? Ke kampus sebentar deh, aku jemput kamu, 25 menit aku nyampek. Aku berangkat jam 9an
Sender : Mas Riki
Time :23.01 WIB
20/4/2012
Lagi SMS an sama kamu mas, iya, penting banget yak mas?
Sender : gua
Time : 23.10 WIB
20/4/2012
Aku mau ketemu kamu entah kenapa, setelah kamu bilang kamu ngerasa ada perasaan ke aku, aku bukan tipe seseorang yang mikir cepet, tapi apa kamu gak ngerasa kalo kamu teralalu cepet untuk tahu kalo kamu ada perasaan ke aku?
Sender : Mas Riki
Time : 23.40 WIB
20/4/2012
Sms terakhir yang dia kirim gua baca setelah gua bangun pagi, gua membalasnya dengan…
Aku juga bingung mas, aku tunggu depan kos ku
Sender : gua
Time : 05.53 WIB
21/4/2012
Jam menunjukan 06.03 pagi, gua melakukan aktivitas pagi dengan biasa aja. Perasaan gua kayak tertata dengan rapi, seakan otak gua berkata, “kamu tahu akhirnya apa… tenang…”
09.45 pagi hape gua bergetar dengan heboh seperti biasanya
Aku depan kos kamu
Sender : Mas Riki
Time : 09.45 WIB
21/4/2012
Gua reflek ke luar kos dengan santainya, dan untungnya gua udah rapi secara gua ngerasa hari ini berasa final sense kedekatan gua sama Mas Riki, berasa evaluasi perasaan masing-masing. Depan kos gua udah ada sosok gelap dengan motor dan helm hijaunya yang aneh. Dia buka kaca helmnya, terus bilang ke gua, “ayo berangkat… naek yo” sambil senyum dengan mata sayunya, gua jawab “nyoook!!” sepanjang perjalanan gua cuman ngobrol hal-hal kuliah, bukan bicara soal perasaan kita masing-masing. Nyaman banget rasanya. Gua sebagai perempuan normal berharap jalan ke kampus gua gak ada akhirnya, serasa gua mau kayak begini terus, tapi sayang, dari kos ke kampus cuman butuh waktu 3 menit. Dan rasanya seperti anak kecil yang naek odong-odong dan nolak untuk turun sambil nangis-nangis “gak mau turun, hwaaa!”, gua pun ketika Mas Riki bilang, “bentar deh, turun dulu, aku mau parkir” rasanya gua mau kayak anak kecil dengan dilema odong-odongnya. Tapi apa boleh dikata, gua turun juga.
Hari ini Mas Riki dengan kemeja hitam panjang digulung bagian lengannya sampe siku plus jeansnya yang terlihat lusuh, tapi buat gua, dia tetep bagus aja kayak gitu. Sedangkan gua, dengan kemeja kegedean gua, karena emang punya babe gua, gua pake, kotak-kotak warna biru dongker-pink-putih plus celana jeans yang paling gua suka, dan gua rasa gua udah 3 minggu belum gua cuci jeans itu. Setelah dia markirin motornya yang, dia nunjuk ke kantin, sambil jalan dia tanya,
“kamu udah makan?”
“belom”
“ayo sekalian aku temenin kamu makan”
“sip”
Perasaan nyaman lagi-lagi ngebuat gua ngerasa betah sama ini makhluk, rasanya kayak anak kecil ketemu badut, terus dipeluk dan ketika ibunya udah narik dia untuk pergi anak kecil dengan muka mengenaskan teriak sambil nangis, “gak mau!! Gak mau!! Hwaaaaaaaa!” sesaat gua meninggalkan pikiran bodoh gua tentang drama queen antara anak kecil dengan badutnya, gua menyimak setiap apa yang diomongin Mas Riki, dia bicara tentang kuliahnya dan nasehatin gua, bukan tentang perasaan, berasa sama kakak gua sendiri, sebelumnya gua emang pernah ngobrol kayak gini tapi entah kenapa gua baru sadar, “mirip kakak gua sendiri ya…” disela memandangi orang yang ganteng satu ini (Mas Riki) bicara, dia bilang “mmmm… yang tadi malem, aku mau ngomong kalau….”
Dan gua punya jawaban sendiri untuk Mas Riki, sambil menyela omongannya“aku mau ngomong….”
Selama gua berbicara, gua sambil melihat embun yang keluar dari gelas es teh gua dan dia, gua ngebayangin rasanya dingin, dingin banget.
------
Satu minggu setelahnya
“tuhkan kamu gak bawa buku teknik menggambarnya yang aku mau pinjem yaaaa?! Aku kan udah sms kamu tadi malem, udah ngingetin paginya, sampai kamu mau berangkata aku sms kamu, ‘mas jangan lupa bukunya!!’ aku ada tugas persentasi make buku itu bahannya” cerewet gua pagi ini depan parkiran,
“yah gimana dong?” Tanya Mas Riki sambil ngudek-ngudek tasnya dan gak ngedengerin gua
Gua cuman, “yaudah aku minjem di perpus”
Setelahnya dia bilang, “ya ampun maaf banget, tapi aku udah minjemin bukunya…”
Gua, “hah? Ya ampun…”
Dia, “iya, ke anak baru sok misterius, dan gak nyimpen nomor ku,terus ngatain aku alay, udah lama banget yaaa…” sambil senyum-senyum gak jelas,
Gua, “hahahahha, dasar alay”
Sepanjang itu gua cuman ketawa ngebahas masalah SMS bodoh gua itu, sampai Juli manggil gua, “hei Gladis!!” dan gua berpamitan dengan Mas Riki. Juli ngeliatin gua aja sepanjang perjalanan risih aja gua, berasa diliatin sama orang lesbi, “kenape dah lu?” Juli, “udah berapa bulanan lo? hahahaha” gua, “apanya berapa bulan!”sambil nengok kebelakang dan melihat Mas Riki berjalan ke arah gua

sambil ngobrol sama temennya, gua denger temennya nanya tentang hal yang sama dengan Juli, “ya gua sama dia, ya dia, dia, ya aku, aku… menurut kamu? hahahha”
Juli dan teman Mas Riki hanya ngeliat gua dan Mas Riki bolak balik sambil bilang, “aneh dasar”
-----
Satu hari yang lalu
Ada sms bocah labil ke seorang kakak pendampinG yang menjelma jadi malaikat buat si anak labil ini.
Aku suka kamu, gimana dong?
Sender : anak labil
Time : 21.56 WIB
20/4/2012
Lama gak dibales si kakak pendamping hanya membalas dengan sms ke-galau-an
Aku gak tahu harus ngomong apa ke kamu, setelah semua ini, aku bingung, kamu ngomong kayak gitu tiba-tiba. .
Sender: kakak pendamping
Time : 22.03 WIB
20/4/2012
Setelahnya, mereka hidup di jalannya jalan masing-masing, menapaki hidup mereka, menjalani kebebasan, dengan perasaan yang tidak terikat.
Tanggal 22 April 2012
Seorang anak labil mengirim pesan ke kakak pendampingnya
Seneng banget bisa kenal kamu
Sender : anak labil
Time : 19.05 WIB
22/4/2012
Aku juga
Sender : kakak pendamping


Time : 19.08 WIB
22/4/2012
Aku sayang kamu mas :*
Sender : anak labil
Time : 19.12 WIB
22/4/2012
Aku juga…
Adik ku sayang :)
meskipun sok misterius dan pernah ngatain aku alay
Sender : kakak pendamping
Time : 19.15 WIB
22/4/2012
-----
Selalu ada cerita untuk setiap orang, ketika kita berniat untuk memulainya.
Selalu ada harapan, ketika kita memeberikan waktu kita untuk menunggu.
For love and hope, that wasted to you.
Semarang, 6 Maret 2012
20.50 WIB

Selasa, 31 Januari 2012

SAGITA

Let’s talk about him. Secara teknis dia adalah kakak kelas gua di perikanan. Dalam perjalanannya gua DULU adalah perempuan labil yang baru masuk kuliah dan mencari pengalaman hidup. Lebih enak kalo gua panggil dia Kak Sagita. Pertama liat dia, biasa ajalah orangnya. Gua kenal dia dari sebuah brosur tentang Penerimaan Mahasiswa Baru. Agak gila sebenernya. Tapi entahlah, mungkin gua lagi labil saat itu (alibi). Kak Sagita, sering gua tanya – tanya untuk beberapa hal mengenai kampus, dia jawab dan perbincangan lewat sms, dan kemudian koneksi terus berlangsung (terimakasih Tuhan untuk semua koneksi, internet dan jaringan emang hebat banget). Perbincangan pun mulai enggak sekedar tanya kampus, hal yang paling mengagetkan yang pernah dia tanya adalah “kamu punya Facebook dek?” . gua yakin dia menyesali kenapa pernah sms kayak gitu. Dan begonya gua, kenapa gua layanin. Setelah kejadian antara Sagita dan gua, gua berjanji gak akan meladeni sms aneh sebelum tau orang ini siapa, kalo gak mau ngaku biasanya orang yang aneh begitu, gua sms balik “dasar alay”. Beralih ke Kak Sagita, begitulah sms mulai berlanjut rutin. Semuanya fatal ketika antara gua dan kak sagita gak tau satu sama lain, kayaknya kak sagita gak nemuin facebook gua, “there are a lot Pertiwi Handayani”. Sampai suatu ketika gua bertanya ke Kakak ini tentang Ospek, dan dia merahasikannya, gua sogok make permen lollipop (entahlah apa yang gua pikirkan) dan dia juga gak mau jawab, dan entah kenapa gua bilang, gua mau ngasih aja ke dia. Tiba lah beberapa hari setelahnya pertemuan Lolipop antara manusia tolol (gua)dan manusia yang tertera namanya di brosur (kak sagita). Abis magrib ketemuan depan Masjid, emang ada kesan mau ke tempat pengajian, trust me! Gua panik sebenernya selain karena gua gak pernah ketemuan dengan orang yang gak pernah gua kenal sebelumnya dan gua pun bingung mau menciptakan kesan pertama yang menawan (baca: pas gua ketemuan, gua belum mandi make kemeja kedodoran dan sandal jepit, kebayang gak, apa yang cantik dari diri gua?). Tuhan, setelah gua tiba di depan masjid, gua sms dia, “kamu dimana?” balesannya “kita di kanan mu”, sodara-sodara “kita” ? gua sendiri? Dalem hati gua, “kampret nih orang make ngajak temen, malu gua!” dan setelah beralih ke kanan gua, damn!!!! Ada orangnya!!!! Gua yang sok asik ketemu sama dia sendirian dan dia berdua bareng temennya, percakapan tolol pun terjadi:

Gua : hai, nih ka! (gua langsung julurin lollipop, serasa ngasih seserahan)
Sagita : hai (julurin tangan), kenalan dulu dong, siapa? Pertiwi ya?
Gua : iya sagita kan yak? Nih kak, lolipopnya…
Sagita : oh iya… kenalin namanya …. (sumpah gua lupa, gua udah kadung panik)
Gua : ohyaudah ya kak, aku pergi dulu, mau ke atm
Sagita : oh yaudah..
~angin semilir berkata, “bego lu!!”

Gua jalan secepetnya gua bisa, run away from TKP. Pesan terakhirnya lewat sms yang gua terima setelah kejadian itu, “makasih ya permennya, langsung aku makan lho” gua bales, “ok”

Entahlah setelah kejadian itu gua ngerasa terbuang dan dilupakan. Karena abis kejadian itu, we lost contact, gak ada sms lagi. Berasa tolol aja. Gak pernah kebayang kenapa gua pernah menjalani kehidupan seperti itu. Dan dalam kenyataannya dia adalah kakak kelas gua di kampus. Melihat gua akan ketemu dia secara sengaja dan tidak, gua akan stay cool dan belagak pilon. Lu tau sodara-sodara, gua pernah ketemu dia dan dia lewat gitu aja. Tuhan, gua akan bertahan 4 tahun kedepan dan berlagak pilon gak kenal dia. Mengenalnya sebagai sebuah kesalahan, “hai kakak yang namanya di brosur, kita akan pura-pura bego gak kenal, dan terlebih kamu kak”

Semarang, 23 januari 2012

Minggu, 29 Januari 2012

Semarang – Jakarta in Panic

Guys, bukan Semarang atau Jakarta yang lagi panik. Ini cerita tolol gua ketika balik pertama kali dari Semarang ke Jakarta dalam rangka minggu tenang udah gitu tanpa orang tua, ahaha menyenangkan. Gua bareng temen sekos dan temen satu gang, kuliah di UNDIP juga, Mega sama Ayu. Hari ketika gua pergi adalah Jum`at, hari yang udah gua perhitungkan dari jaman kapan tau, gua emang udah ngebet banget pulang, udah 4 bulan meeeen! Kagak pulang, 2 kali lebaran pun pertama kalinya di tempat Mbah gua, dulu gua gak pernah lebaran tempat Mbah gua, sekarang bisa tiap minggu gua ke tempat Mbah gua. Beralih ke asal-muasal kepulangan gua, gua beserta temen kos gua rencananya bakal menyusul Ayu yang udah nyampe stasiun Poncol (naek ekonomi coy), dari jarak kos ke stasiun lumayan jauh, naek kendaraan umum pun harus menempuh angkot 3 kali. Dan you know what? Jum`at sore dimana Tuhan menakdirkan akan pulang, hujan deras melanda. Kereta berangkat jam 19.00 WIB. Sementara kita udah janjian sama temennya Mega yang mau bareng juga jam 17.00 WIB naek taksi. Hujan mulai menguji iman gua jam 16.35 WIB. Gua masih percaya taksi akan sampe depan gang gua sekitar 17.00 WIB. Mega berusaha menghubungi temannya, namun diseberang sana, “tuuuut… tuuuuut … tuuuuut ” telpon terputus. Mega tetep berusaha nelpon dengan paniknya, karena gua udah panik banget dan nyuruh Mega nelpon temennya udah kayak besok gua gak bakal boker untuk selamanya, keringet dingin meeen! Apalagi ketika gua liat jam 17.00 WIB. “ Tuhannnn, apa salahku??” waktu mulai mencolek-colek iman gua dengan riangnya. Sementara waktu terus berjalan. Tiba-tiba temenya Mega nelpon, dan Mega dengan muka sinetronnya berkata ke gua, “wi, temen gua belom dapet taksi dan kita harus ke kos nya”. Huhhahahahhuha. Dan ketiadaan taksi pun berhasil menggoda iman gua, setiap pangkalan taksi yang di telpon penuh semua. Bagus. Dan setiap taksi yang kita berhentiin, ada orangnya. Dan harapan itu datang, di seberang jalan, ada taksi lewat akhirnya dengan jalan super model, gua menyebrang jalan, gua cegat taksi tengah jalan, “gila” gua sempet liat ada dua cewe yang liatin gua dengan anehnya, dalam hati, “WHATTT? Belom pernah liat orang gila panik?” berburu waktu gua cuman bilang ke supirnya, “secepat mungkin pak” dengan muka melas gua.
Di stasiun kereta api Poncol. Gua tiba pukul 18.30 WIB, selega boker ketika gua tiba di stasiun, bertemu Ayu kayak bertemu the messenger, karena si Ayu yang beli tiketnya. Ketika waktu menunjukan 18.5o tiga orang yang tanpa dosa itu mau masuk ke dalem kereta dan ketika di periksa sama petugasnya kok tiketnya lebih satu, sumpah pada saat itu gua lupa banget, gua yang udah marah-marah sendiri sama mega dan ayu. Tahunkah kalian? Temen sekelas gua hampir gua lupain. Apa banget gua lupa sama temen sekelas gua sendiri, akhirnya ayu dan mega pun ikutan panik. Suruh gua telpon si temen sekelas gua ini. Keajaiban dateng karena temen gua gak angkat telpon. Dan di ujung lorong temen gua dengan santainya dateng. 3 orang tanpa dosa cuman teriak, “ayo cepetan!!”.
Finally, the train brought us successfully. :)

Semarang, 23 januari 2012

Sabtu, 28 Januari 2012

Wali

It`s like new group, new family.

Gua nemuin mereka ditengah badai kehidupan yang sulit mereka pahami, gua mengajak mereka untuk melepaskan kehidupan gelap dan suram mereka. Hahahah. Enggak lah… mereka salah satu bagian dari keajaiban orang-orang di akhir 2011, Tuhan mempertemukan kami lewat penerimaan pelantikan PSM UNDIP. Kita dibuat kelompok, namanya group WALI. Keren kan? Waliiiiii… band ter-94h03L masa kini banget kan, kita tuh bangga banget kalo dibilang para-WALI (ampunilah dosa ku Tuhan). Dengan personil ter-kece nya gua sendiri dengan beberapa kloter dibelakang gua, nama mereka : tebe, nesa, neo, bang yos, ka ragil, nesya, jhon, reno, zeze, dan nita. Akan gua perkenalkan satu-satu dari mereka… cekidot

TEBE
Jangan pernah lu melihat buku dari covernya. Tebe bagian dari salah satu pepatah itu. Dengan mukanya yang polos itu, pertama kali gua liat dia ada kesan lugu, pendiam, dan malesin. Ternyata, enyahlah semua kesan gua, muka menipu sodara-sodara. Gua sampe sempet terpengaruh sydrom “nganu” gara-gara semaleman bareng dia, bahkan gua bikin grup Indonesian idol versi alay tingkat dewa bareng makhluk ini. Bener-bener. Sarap lu be!! Nama lengkapnya TEGUH BUDIANTO, menurut lu enakan budi atau anto kan manggil dia, sok-sok an tebe.. gua pikir dia punya gelar bangsawan tubagus, ternyata alibi untuk menutupi namanya,hahaha (ketawa jahat)

NESA
Logat medan pasti lu temuin dari perempuan ini. Kesan pertama ketemu nesa, rame ya orangnya… seneng deh kalo liat dia lagi ngelatih lagu buat tampil pas pelantikan PSM UNDIP. Jadi pas pelantikan PSM, setiap kelompok itu diwajibin buat nyanyi edelweiss sama lagu pilihan seterah kelompok. Nah kelompok gua yang jadi juru dirigen nya si nesa ini. Sepanjang latihan, buat gua dia lebih sering ngadain pertunjukan srimulat daripada ngelatih. Hahaha. Ada-ada aja pas latihan, ada hal yang kalo gua sama nesa inget bikin geli aja dari yang tukang poto kopi yang kagak ikhlas motokopi lirik lagu pilihan buat kelompok wali dari yang diusir dari kos nya nesa gara-gara keberisikan dan udah malem juga. Dari nesa gua dapet bahasa medan yang sangar banget buat gua, dongkrak = tusuk gigi, gallon = pom bensin, bodat = monyet… lumayan memperkaya bahasa gua…

NEO
Modelnya WALI. Dia ketua kelas gua kalo di kampus dan temen gua di PSM. Gak banyak yang bisa gua ceritain tentang COWOK CANTIK ini. Buat gua, dia udah mengalahkan kecantikan gua dan keputihan kulit gua. Selesai.

BANG YOS
Temennya tebe yang satu jurusan sama dia. Entah kenapa kalo denger dia ketawa ada kesan om-om, ahahaha (ampuni gua yos). Yang paling malesin dari yos adalah dia paling ogah ngikutin gaya yang paling gaul dari kelompok kita. Kelompok kita punya jargon, kalo ada kata-kata, “WALI!!!” kita bakal bergaya ala para-wali dan teriak, “cemungudh eaaaa!” dia tuh paling males ngikutin gaya gahoool kita.

KA RAGIL
Si cantik. Gua kadang suka iri kalo liat dia. Rambutnya itu looooooh…. Iklan shampoo banget. Baguuuus. Pertama kali kenal dia, mukanya itu loh menipu umur. Gua pikir dia angkatan 1 tahun di atas gua ternyata dia 2 tahun di atas gua. Emang kalo udah cantik, apa aja dibohongin, termasuk umur (?).

NESYA
Orang Medan ini, gua kenal sebagai orang baik. Orangnya, entah kenapa gamang gitu, kalo gua rada begitu dia juga jadi rada begitu juga. Hahahaha. Nesya salah satu temen the walker (pejalan kaki) dan angkoters (orang yang naek angkot). Gua bikin nama itu didasari sama banyak anak yang gak punya kendaraan dan sering pulang malem, angkot di kampus juga udah gak ada at least jalan kaki lah gua dengan anak-anak yang gak punya tebengan dan gak punya kendaraan. How sweat it is!

JHON
Temen deketnya Nesya. Dan orang Medan juga. Dipikir-pikir banyak orang Medan. Dan taugak sodara-sodara, gua dibilang mirip neneknya, oke gak papa, tapi sayang dia bilang udah meninggal. Serem aja gua dengernya. Gua jadi inget temen SMA gua bilang kalo gua mirip tantenya, katanya cantik tapi sayang di sekarang kena penyakit kanker dan kurus banget. Tuhan, banyak banget yang mirip banget yang mirip sama gua, dan kenapa malang ya? Meskipun Si Jhon bilang kalo gua cantik (oke, karena mirip neneknya). Entahlah kenapa kurang berarti banget setelah gua denger neneknya udah meninggal. Ada kesan horror. Dan akhirnya pula Si Jhon manggil gua “Opung”. What a name!

RENO
Reno itu ternyata temenya temen sekelas gua di perikanan. Orang kudus kata temen gua. Dia telat masuk ke kelompok gua. Tamat.

ZEZE
Orang Depok. Lebe banget orangnya, sampe-sampe dia sering ngiler-ngiler gak jelas gitu. Hahahahh astagfirullah, becanda gua. dia rame plus lucu orangnya, mirip-mirip mba ragil lah rambutnya. Rambut iklan. Dan yang gua inget dari dia adalah lagi latian lagu edelweiss gitu dia salah nada dan jadinya nge-dangdut gitu. Serius dah entah kenapa kesan nya lagu edelweiss lagi dinyanyiin pas orang kawinan kalo gak sunatan sama penyanyi dangdut. “edelweeeiiiss, ayo bangggg”. Hahahahha

NITA
Pertama kenal dia, gua pikir dia anak JABODETABEK. Eh ternyata rumahnya dia sebelahan sama Wonosobo. Yaelah. Lu tau gak sodara-sodara, setiap dia nyanyi mukanya datar banget. Nyanyi lagu edelweiss dengan muka datar kebayang gak? Entah kenapa jatohnya lesu banget. Nita, meskipun kadang gua denger cara ngomongnya unyu banget but she has flat face, kebayangkan apa jadinya.

Kamis, 12 Januari 2012

wanita kuat



SI TUKAN PECEL YANG GUA KAGUMIN DARI GUA TK

Selasa, 03 Januari 2012

I’m lover

Aku pernah mencintai kalian
Aku pernah berharap pada kalian
Tapi aku sekarang juga masih mencintai kalian
Sebagai bagian yang pengalaman hidup
Tidak dilupakan sebagai penyesalan
Aku akan mengingatnya pula sebagai dagelan
Memang lucu
Aku memang pemilih
Dan akhirnya tak terpilih oleh kalian
Layaknya pajangan di etalase toko
Lebih baik, karena aku belajar dari kalian
Belajar memahami arti kepuasan setiap orang
Daripada aku tidak belajar memahami seseorang
Sampai bagaimana kalian berakhir dengan yang lain
Kalian berkata, “inilah hidup”
Tapi orang yang kalian akhiri jalinannya berkata, “kenapa harus seperti ini? Pahamilah perasaan”
Memang lucu
Dan aku belajar bagaimana mengenal kalian
Perasaan kalian
Aku tak mengerti
Tapi akhirnya aku tetap mencintai kalian

Semarang 3 januari 2011