Yes, everything unseen in our eyes needs
“eksistensi”
Gak cuman artis yang punya cerita
sensasional, tapi si tante kunti di kos lama gua. She was fun. Punya selera
humor yang tinggi mungkin. Dan beginilah ceritanya ketika dia ingin menunjukan
keberadaannya…
Pukul 2 pagi sepertinya ketika gua
bergelut dengan materi ujian semester gua yang banyaknya se-alaihim itu,
terdengar suara yang sangat… entah lah gua menggambarkannya, pokoknya setelah
mendengar suara itu mendadak gua mau pura-pura tidur, kira-kira seperti ini
“hingik… iks… hingikkkk… iksss…” pelan tapi pasti, suaranya itu terdengar
seperti rintihan gua rasa. It scared me!! Really!!
Keesokan paginya, sambil gua teriak
dari kamar gua ke sebelah kamar gua, “woy lu denger gak tadi malem?” karena
temen gua yang satu ini punya kelebihan dengan sesuatu yang gak biasa, dan dia
menjawab lewat sms dan ternyata dia juga mendengarnya, “iya wi itu dari dapur
deket sumur kita”
Jlegeer!!
Buat info aja nih ya, posisi kamar
gua itu deket sumur dan dapur itu, bukan deket sebenernya lebih tepatnya
“sebelah”. Huaaaa. Paniklah gua. Siangnya gua berbincang dengan temen gua, kata
temen gua yang se-nasib, “itu cewek wi, dia cuman ngasih tau keberadaannya”…
ok, fine, female, it is really tante kunti. You know what? Setelahnya setiap
gua belajar buat ujian semesteran gua selalu tidur di atas jam 2, yes, every
night gua mengalami skot jantung, harap-harap cemas dengan rintihan tante kunti
di sebelah kamar gua. Atau barangkali dia mampir di kamar kos gua yang lama….
Huaaaaaaaa
~Rumah, Tang-Sel, kepeleset dikit
langsung Jakarta
~in memoriam of My Kost
16 juli 2012
9.14 PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar