Kita ketemuan di halte Transjakarta
Pluit kalau gak salah, setelahnya lanjut naek bajaj, secara hari itu angkot
banyak yang mogok. Setelah tibanya di Muara Angke, banyak kesan yang ada di
kepala, semacam pikiran, “ini pelabuhan yang ada di Jakartaaa!! Beneran? Kok
gini yaaa…” semerbak banget baunya, gak cuman amis ikan karena emang pelabuhan
ikan, tapi pesing, bau lumpur yang agak mirip bau got dan lain sebagainya. Pas
kita kesana emang gak ada pelelangan ikan, harusnya pagi atau sore, biasanya
nelayan baru pulang melaut, posisi tiba disana sekita jam 11-an, yang jelas
panas.
Karena pernah ke Pelabuhan
perikanan Demak, di Wedung dan Morodemak, kita mencoba sedikit bertanya dengan
Seorang petugas pelabuhan disana, mencoba cari perbedaan dan kesamaan antar pelabuhan dari daerah lain, cukup banyak info yang diberikan, dan beliau
malah memberitahu tata cara kita kalau kita mau buat penilitian di tempat itu.
Banyak hal yang kontras banget,
antara pelabuhan perikanan di Muara Angke dan Ibu Kota Negara ini, meskipun deket
Pelabuhan Perikanan Samudra Nizam Zaman (kalau gak salah namanya) ada kesan
kumuh, kurang paham sebenernya, emang pelabuhan perikanan seperti ini atau
gimana? Tapi kenyataannya emang gini, dibandingkan di Demak tempat lelang di
Muara Angke lebih besar memang dan kapal-kapalnya lumayan besar dan sudah
dilengkapi alat bantu penangkap ikan, seperti lampu untuk membantu mengumpulkan
ikan di malam hari dan kita pertama kali melihat kapal tersebut.
Meskipun terletak di Jakarta, entah kenapa tempat itu luput dari perhatian pemerintah, mungkin ada tapi kurang maksimal ya. Sebenernya kalau dari awal bidang perikanan dibuat lebih berkesan dan bisa menimbulkan kesan bahwa perikanan itu menguntungkan mungkin akan banyak orang yang tertarik bidang ini. Pelabuhan misalnya jika lingkungan dibuat sedikit lebih nyaman dan bersih, mungkin orang-orang yang kesana tidak hanya sekadar jual-beli ikan, melainkan kunjungan oleh anak sekolah SD-SMA, atau mungkin TK, kesan nyaman dan bersih bisa menimbulkan bahwa bidang perikanan itu
I took some pictures in Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara
pelabuhan ini terletak Jakarta, berbanding terbalik dengan pembangunan kota yang sana-sini, sedangkan di sekitar pelabuhan ya gini adanya
macam kapal besar dengan alat bantu penankap ikan yaitu lampu di sekitar kapal
miris banget ngeliatnya, seandainya di tanem mangroove, emang agak hutan banget, seenggaknya agak ke urus dan kali aja bisa membantu permsalahan penghijauan kota lewat mangroove, siapa sangka?
Semacam catatan sok pinter~
RGDS
Pertiwi Handayani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar