Rabu, 03 Oktober 2012

MUARA ANGKE

Awal libur semester bersama temen kuliah menyempatkan diri ke Muara Angke semacam mencari ilmu pengetahuan tentang perikanan, padahal intinya sama temen waktu itu cuman mau merasakan sensasi ketemuan di Jakarta, karena kita awal ketemu di Semarang, dan akhirnya gitu-gitu aja.

Kita ketemuan di halte Transjakarta Pluit kalau gak salah, setelahnya lanjut naek bajaj, secara hari itu angkot banyak yang mogok. Setelah tibanya di Muara Angke, banyak kesan yang ada di kepala, semacam pikiran, “ini pelabuhan yang ada di Jakartaaa!! Beneran? Kok gini yaaa…” semerbak banget baunya, gak cuman amis ikan karena emang pelabuhan ikan, tapi pesing, bau lumpur yang agak mirip bau got dan lain sebagainya. Pas kita kesana emang gak ada pelelangan ikan, harusnya pagi atau sore, biasanya nelayan baru pulang melaut, posisi tiba disana sekita jam 11-an, yang jelas panas.

Karena pernah ke Pelabuhan perikanan Demak, di Wedung dan Morodemak, kita mencoba sedikit bertanya dengan Seorang petugas pelabuhan disana, mencoba cari perbedaan dan kesamaan antar pelabuhan dari daerah lain, cukup banyak info yang diberikan, dan beliau malah memberitahu tata cara kita kalau kita mau buat penilitian di tempat itu.

Banyak hal yang kontras banget, antara pelabuhan perikanan di Muara Angke dan Ibu Kota Negara ini, meskipun deket Pelabuhan Perikanan Samudra Nizam Zaman (kalau gak salah namanya) ada kesan kumuh, kurang paham sebenernya, emang pelabuhan perikanan seperti ini atau gimana? Tapi kenyataannya emang gini, dibandingkan di Demak tempat lelang di Muara Angke lebih besar memang dan kapal-kapalnya lumayan besar dan sudah dilengkapi alat bantu penangkap ikan, seperti lampu untuk membantu mengumpulkan ikan di malam hari dan kita pertama kali melihat kapal tersebut.

Meskipun terletak di Jakarta, entah kenapa tempat itu luput dari perhatian pemerintah, mungkin ada tapi kurang maksimal ya. Sebenernya kalau dari awal bidang perikanan dibuat lebih berkesan dan bisa menimbulkan kesan bahwa perikanan itu menguntungkan mungkin akan banyak orang yang tertarik bidang ini. Pelabuhan misalnya jika lingkungan dibuat sedikit lebih nyaman dan bersih, mungkin orang-orang yang kesana tidak hanya sekadar jual-beli ikan, melainkan kunjungan oleh anak sekolah SD-SMA, atau mungkin TK, kesan nyaman dan bersih bisa menimbulkan bahwa bidang perikanan itu 

I took some pictures in Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara

pelabuhan ini terletak Jakarta, berbanding terbalik dengan pembangunan kota yang sana-sini, sedangkan di sekitar pelabuhan ya gini adanya

macam kapal besar dengan alat bantu penankap ikan yaitu lampu di sekitar kapal 

miris banget ngeliatnya, seandainya di tanem mangroove, emang agak hutan banget, seenggaknya agak ke urus dan kali aja bisa membantu permsalahan penghijauan kota lewat mangroove, siapa sangka?


Salam scientist~
Semacam catatan sok pinter~
RGDS
Pertiwi Handayani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar